Tampilkan postingan dengan label Media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Media. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Mei 2025

Rantai Angka, Fun Learning untuk Pembelajaran Matematika

Matematika sering kali menjadi sebuah momok bagi anak-anak. Baru dengar kata “matematika” saja, mereka sudah seperti kehilangan tenaga. Padahal, matematika juga sungguh berguna bagi kehidupan mereka. Terlebih, dalam hal melatih logika dan menghitung angka-angka. Tak dapat dipungkiri, hal itu sedikit banyak merupakan pengaruh dari pembelajaran di kelas yang hanya mengajarkan rumus-rumus dan angka.


Namun, apa jadinya jika matematika kita kemas dalam bentuk yang menyenangkan? Dengan permainan, misalnya. Tentunya, anak-anak pasti lebih senang dan akan mengubah mindset mereka tentang matematika, dari matematika yang “mematikan” menjadi matematika yang menyenangkan.
 

Baca Juga: Pesawat Kertas sebagai Media Fun Learning Gaya dan Pengaruhnya

Kali ini, saya akan membagikan media permainan fun learning matematika dengan materi faktor dan perkalian. Media ini saya gunakan untuk mengajar tentang Faktor. 


Permainan Rantai Angka

Permainan ini dapat dimainkan oleh 2-4 anak. Dalam pembelajaran di kelas, Bapak/Ibu bisa membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok. Jadi, Bapak/Ibu dapat mencetak lembar permainan ini sesuai jumlah kelompok.



Baca Juga: Permainan Ular Tangga sebagai Media Fun Learning Perkalian

Cara Bermain

1. Pemain pertama memilih angka genap di bawah 50 dan mencoretnya.
Untuk lebih seru, anak-anak dapat memilih urutan pemain dengan hompimpa atau dengan cara diundi. Selanjutnya, anak yang terpilih berhak untuk memilih 1 angka genap kurang dari 50 dan mencoretnya. Misal, angka 42.
 

2. Pemain kedua memilih nomor untuk dicoret. Angka tersebut harus merupakan faktor atau perkalian dari angka pertama.
Jika tadi anak pertama telah mencoret angka 42, maka anak kedua harus mencari angka yang merupakan faktor dari 42. Salah satu faktor 42 yaitu 7 (42 : 7 = 6). Jadi, anak kedua memilih angka 7.
 

3. Pemain terus bergantian mencoret angka, pastikan setiap angka merupakan faktor atau perkalian dari angka sebelumnya.
Pemain kedua telah mencoret angka 7. Jadi, pemain ketiga harus mencari angka yang merupakan faktor atau perkalian dari 7. Agar dapat terus bermain, hal yang paling memungkinkan dilakukan pemain ketiga adalah mencari hasil dari perkalian 7, yaitu 14 (7 x 2 = 14).
 

4. Pemain yang tidak dapat mencoret nomor lain dalam rantai akan kalah.
Pemain yang tidak dapat menemukan nomor lain untuk dicoret, maka sudah tidak diperbolehkan main. Pemain lain mendapatkan kesempatan untuk meneruskan giliran.
 

Menyenangkan bukan? Anak-anak pasti antusias sekali dalam bermain.

Meski pun mereka harus menghitung, mereka tak akan merasa keberatan. Karena dalam konsep mereka, saat ini mereka sedang bermain, bukan belajar. 


Semoga sharing ini dapat membantu Bapak/Ibu guru dalam membuat kelas yang menyenangkan. Jika ada pertanyaan, kesulitan, atau saran, silakan ketik di kolom komentar atau bisa menghubungi saya melalui Kontak.


Permainan Ular Tangga sebagai Media Fun Learning Perkalian

Metode menghafal memang menjadi salah satu metode yang sering kita pakai dalam perkalian. Kadang, anak-anak sampai harus dibedeki (bahasa Jawa, yang artinya tanya jawab), agar anak-anak hafal. Tetapi cukupkah itu efektif?

Saya beberapa tahun memakai metode itu. Tapi ternyata, efeknya tidak terlalu signifikan. Hal itu karena mereka menghafal hanya saat dibutuhkan. Tak jarang, ada anak-anak yang memang kesulitan menghafal. Sehingga ketika bertemu dengan perkalian, mereka tetap saja mengalami kesulitan.

Lalu apa yang saya lakukan? Saya mencoba menggunakan fun learning untuk pembelajaran perkalian, yaitu menggunakan permainan ular tangga sebagai media perkalian. Tapi bedanya, di tiap kotaknya terdapat perkalian yang harus dijawab oleh anak-anak.

Papan permainan ular tangga perkalian


Cara Bermain Ular Tangga Perkalian

1. Anak melempar dadu
Untuk menentukan urutan giliran, anak-anak bisa diajak untuk hompimpa atau dengan undian. Lalu secara bergantian mereka melempar dadu.

2. Melangkah sesuai dengan mata dadu yang keluar
Setelah mata dadu keluar, anak-anak menggerakkan pion-nya sesuai jumlah mata dadu. 

3. Menjawab perkalian
Sebelum meletakkan pion-nya pada kotak, pemain harus menjawab perkalian yang ada pada kotak tersebut. Jika berhasil menjawab, dia berhak untuk menempati kotak tersebut. Jika salah, dia harus kembali ke kotak sebelumnya. Secara bertahap, guru dapat menambah levelnya dengan memberikan waktu dalam menjawab. Sehingga, mereka harus terbiasa menghitung cepat dan “terpaksa” harus pandai menghafal.

4. Naik jika dapat tangga, turun saat dapat ekor ular
Jika pemain mendapatkan kotak bertangga, maka dia berhak untuk naik. Kompensasinya, dia harus menjawab 2 perkalian. Perkalian pertama yang ada di dasar tangga, dan perkalian kedua yang ada di ujung tangga. Jika salah, maka dia harus kembali ke titik sebelum melangkah.
Jika pemain melangkah dan mendapatkan ekor, maka tidak perlu menjawab perkalian yang ada, tetapi langsung turun. 

5. Pemain yang pertama sampai ke piala, dia pemenangnya.

Baca Juga: Pesawat Kertas sebagai Media Fun Learning Gaya dan Pengaruhnya

Kesan Anak-anak

Anak-anak sedang bermain ular tangga perkalian | Dok. Pribadi

Ketika bermain, saya mencoba bertanya kepada anak-anak tentang kesan mereka. Semua anak menjawab bahwa ini adalah matematika terenak yang mereka rasakan. Tidak terlalu pusing-pusing berpikir (padahal mereka juga tetap berpikir untuk perkalian). Mungkin hal itu karena mereka tidak merasa bahwa mereka sedang belajar. Dalam pikiran mereka, mereka sedang bermain.
Itulah keuntungan dari fun learning. Anak-anak bisa tetap belajar tapi dengan perasaan senang. 
Mereka tidak bosan-bosannya bermain ular tangga ini. Selain itu, saya juga melihat bahwa kemampuan perkalian mereka sedikit demi sedikit juga mulai meningkat. Hal itu terlihat dari semakin meningkatnya kecepatan mereka dalam menjawab perkalian yang ada pada kotak tersebut. Menyenangkan bukan?
 

Penutup

Demikian sharing saya tentang pemainan ular tangga sebagai media fun learning perkalian. Semoga bermanfaat. Bagi Bapak/Ibu guru yang berminat untuk menggunakannya juga dalam pembelajaran di kelas, dapat mengunduh papan permainannya di tautan yang saya bagikan berikut ini. Jika ada pertanyaan, usul atau saran, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar. Selamat berkarya.

Peringatan:
Dilarang untuk menghapus credit yang ada di dalam media pembelajaran yang telah saya bagikan.