Tampilkan postingan dengan label Featured. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Featured. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 September 2025

Sila-sila Pancasila - Media Pembelajaran Powerpoint

 

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila memiliki lima sila, masing-masing memiliki lambang pada perisai di dada Burung Garuda.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Simbol: Bintang Emas
Makna: Bintang menjadi simbol sila pertama yang menggambarkan sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia.
Berikut contoh-contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam sila pertama Pancasila:

  • Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.
  • Saling menghormati antar umat agama.
  • Saling menghormati kebebasan yang dimiliki antar umat beragama dalam menjalankan ibadah.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
  • Bergaul dan berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan agama.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Simbol: Rantai Emas
Makna: Rantai pada simbol sila kedua terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Keterkaitan itu memiliki makna bahwa bangsa Indonesia saling terkait erat, saling bahu-membahu, dan saling membutuhkan.
Berikut contoh-contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam sila kedua Pancasila:

  • Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antara sesama manusia.
  • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan.
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  • Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.


3. Persatuan Indonesia

Simbol: Pohon Beringin
Makna: Akar yang menjalar melambangkan keragaman suku bangsa, budaya, dan agama yang ada di Indonesia. Batang yang kokoh dan daun yang lebat melambangkan sifat menaungi atau melindungi.
Berikut contoh-contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam sila ketiga Pancasila:

  • Mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan demi terciptanya persatuan dan kesatuan.
  • Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
  • Mengembangkan rasa cinta tanah air.
  • Merasa bangga bertanah air Indonesia.
  • Mewujudkan persatuan bangsa sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 

 

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Simbol: Kepala Banteng
Makna: Banteng merupakan hewan yang senang berkumpul dan hidup bersama. Simbol kepala banteng melambangkan masyarakat Indonesia yang selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.
Berikut contoh-contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam sila keempat Pancasila:

  • Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah bersama.
  • Keputusan yang diambil saat bermusyawarah harus menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
  • Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.


5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Simbol: Padi dan Kapas
Makna: Negara Indonesia menjamin tersedianya kebutuhan pangan dan sandang untuk seluruh rakyat Indonesia. Menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia secara adil merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
Berikut contoh-contoh sikap yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam sila kelima Pancasila:

  • Gemar mengikuti kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata.
  • Menghargai karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Turut menyukseskan pembangunan nasional dengan mengutamakan kepentingan bangsa.


Materi-materi tersebut tentunya akan mudah dipahami oleh anak didik kita dengan adanya media pembelajaran. Media pembelajaran yang sesuai akan menarik minat anak-anak untuk memperhatikan dan memahami setiap detail dari sila-sila, simbol, serta maknanya. Salah satu media pembelajaran yang dapat dipakai adalah media powerpoint. Namun, yang perlu diperhatikan adalah kemasannya. Tak jarang kita melihat bahwa slide pembelajaran hanya banyak memuat tulisan, tanpa desain yang memadai, sehingga tak jarang anak-anak enggan untuk memperhatikan.



Tak perlu risau akan hal itu. Di sini, kami telah menyediakan media powerpoint yang telah didesain dengan keren. Kami yakin, anak-anak akan senang dengan tampilannya. Dengan perhatian dan minat dalam bentuk visual tersebut, anak-anak pastinya sudah akan terfokus untuk mengikuti setiap detail pembelajaran. Anda tertarik? Jangan tunda lagi. Segera miliki media pembelajaran ini.

Senin, 01 September 2025

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya - Media Pembelajaran Powerpoint


Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang memiliki peran penting dalam kehidupan di bumi. Setiap tumbuhan memiliki bagian-bagian khusus yang bekerja sama agar tumbuhan dapat tumbuh, berkembang, dan bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya. Mari kita pelajari satu per satu.

1. Akar

Akar biasanya terletak di dalam tanah. Fungsinya adalah menyerap air dan mineral dari tanah, menopang tumbuhan agar berdiri kokoh, serta menyimpan cadangan makanan pada beberapa jenis tumbuhan seperti singkong atau wortel.

2. Batang

Batang merupakan penopang utama tumbuhan. Fungsinya untuk menghubungkan akar dengan daun, serta menyalurkan air dan zat hara dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Batang juga membawa hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan, misalnya ke buah dan bunga.

3. Daun

Daun sering disebut sebagai "dapur" tumbuhan. Di dalam daun terdapat klorofil yang berwarna hijau dan berfungsi untuk menangkap cahaya matahari. Melalui proses fotosintesis, daun menghasilkan makanan yang dibutuhkan tumbuhan. Selain itu, daun juga berfungsi untuk tempat penguapan air (transpirasi) dan pernapasan.

4. Bunga

Bunga adalah bagian tumbuhan yang indah dan berwarna-warni. Bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif. Di dalam bunga terdapat putik dan benang sari yang berperan dalam proses penyerbukan hingga menghasilkan buah dan biji.

5. Buah dan Biji

Buah merupakan hasil dari penyerbukan bunga. Di dalam buah biasanya terdapat biji. Buah berfungsi melindungi biji, sedangkan biji berfungsi sebagai alat perkembangbiakan karena dari biji inilah akan tumbuh tumbuhan baru.

Dengan memahami bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya, kita bisa lebih menghargai betapa luar biasanya ciptaan Tuhan. Tumbuhan bukan hanya indah untuk dipandang, tetapi juga memiliki peran penting dalam menyediakan oksigen, makanan, dan keseimbangan ekosistem di bumi.


Tentu kita tahu, bahwa akan sulit bagi kita dan anak-anak untuk memahami materi tentang bagian-bagian tumbuhan jika kita tidak menyampaikan dengan media. Oleh karena ini, saya menyusun ini pertama-tama untuk pembelajaran saya di kelas. Tidak afdol rasanya jika saya tidak berbagi ini dengan teman-teman seprofesi yang memiliki tujuan yang sama: mencerdaskan anak bangsa.


Perhatian:
Media powerpoint ini dapat langsung digunakan, dengan cara memilih "Menu Opsi", lalu "Masuk ke layar penuh".

 

Kamis, 21 Agustus 2025

Soal HOTS Penilaian Bahasa Indonesia Kelas IV - Unsur-unsur Cerita

 

Bacalah penggalan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 1-4!
Pada hari Sabtu, aku dan teman-temanku mengikuti lomba tari tradisional. Kami akan menampilkan tari taroh jaroe dari Aceh. Kami  sudah berlatih sejak sebulan yang lalu. 
Aku merasa sangat gugup. Aku takut salah melakukan gerakan. Apalagi tari ratoh jaroe terkenal akan Gerakan tari yang cepat. Setiap penari harus bergerak dengan kompak mengikuti irama musik yang dinamis.
“Aduh, aku sangat gugup,” kataku. “Aku tidak berani tampil.”
“Cobalah untuk tenang dan percaya diri, Cici. Kita sudah berlatih dengan giat. Kita pasti dapat menari dengan baik,” kata Citra menyemangatiku.
 

Soal Nomor 1

Tokoh dalam penggalan cerita tersebut adalah … .
A. Cici dan Citra 
B. Aku dan ibuku 
C. Cici dan ibunya
D. Citra dan ibunya

Soal Nomor 2

Sifat tokoh aku adalah … .
A. ramah 
B. pemberani 
C. setia kawan
D. tidak percaya diri

Soal Nomor 3 

Permasalahan yang dihadapi tokoh aku adalah … 
A. Takut kalah dalam lomba tari.    
B. Tidak dapat menghafal gerakan tari.
C. Datang terlambat saat akan mengikuti lomba tari.
D. Takut tidak dapat menari dengan baik saat lomba.    
 

Soal Nomor 4 

Informasi yang tidak sesuai dengan isi penggalan cerita tersebut adalah … .
A. Cici dan Citra ikut lomba tari tradisional.
B. Citra akan menampilkan tari ratoh jaroe.
C. Citra tidak berani tampil dalam lomba tari.
D. Tari ratoh jaroe memiliki gerakan yang cepat. 

Bacalah penggalan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 5-7!

Jam sudah menunjukkan hampir pukul 7 malam. Hani sedang mengerjakan PR di kamarnya. “Hani…” panggil ibu dari dapur.
Hani yang mendengar panggilan ibu segera (tutup) bukunya dan menghampiri ibunya di dapur. “Ada apa, Bu?” tanya Hani.
“Sebentar lagi waktu makan malam. Belajarnya dilanjutkan lagi nanti, ya. Sekarang, tolong bantu Ibu menyiapkan makan malam,” ujar ibu.
“Baik, Bu. Hani bawa piring berisi lauk-pauk ini ke meja makan, ya, Bu,” ucap Hani.
 

Soal Nomor 5

Ibu memanggil Hani untuk  … .
A. mengerjakan PR
B. membantu ibu 
C. makan malam 
D. belajar
 

Soal Nomor 6

Tokoh Hani memiliki sifat … .
A. rajin
B. antusias 
C. pemberani
D. setia kawan 

Soal Nomor 7 

Kata berimbuhan yang tepat untuk kata dalam kurung adalah … .
A. metutup
B.  menutup 
C. menutupi
D. mentutupkan

Bacalah cerita berikut ini untuk menjawab soal nomor 8-10!
Sore itu, langit berwarna kelabu. Bram duduk termenung di tepi sungai. Matanya tak lepas dari perahu kayu milik ayahnya yang terikat di dermaga kecil. Papan-papan perahu itu retak dan catnya mulai mengelupas. Perahu itu adalah satu-satunya alat yang selama ini digunakan ayahnya untuk mencari ikan, yang menjadi sumber penghasilan keluarga mereka. Bram tahu, tanpa perahu itu, ayah tidak bisa melaut. Namun, yang membuatnya bimbang adalah kondisi ayahnya yang sedang sakit parah. Di satu sisi, ia ingin ayahnya tetap beristirahat dan memulihkan diri. Tetapi di sisi lain, ia khawatir kebutuhan keluarga tidak akan tercukupi jika perahu itu tak segera diperbaiki.
 

Soal Nomor 8 

Berdasarkan bacaan, konflik utama yang dihadapi Bram adalah…
A. Kesulitan menjual perahu ayahnya.
B. Perahu ayahnya rusak saat musim hujan.
C. Harus memilih antara kesehatan ayah atau perbaikan perahu.
D. Tidak bisa mencari ikan karena musim paceklik.
 

Soal Nomor 9 

Jika kamu berada di posisi Bram, langkah bijak yang dapat diambil adalah…
A. Memaksa ayah memperbaiki perahu meskipun sedang sakit.
B. Mencari bantuan atau pekerjaan sementara untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
C. Menjual perahu untuk mendapatkan uang tunai.
D. Membiarkan perahu rusak hingga ayah sembuh total tanpa solusi lain.
 

Soal Nomor 10 

Nilai moral yang dapat dipetik dari teks bacaan adalah…
A. Pekerjaan harus selalu diutamakan daripada kesehatan.
B. Peralatan kerja harus dirawat secara berkala.
C. Keluarga harus saling mendukung dalam menghadapi masalah.
D. Musim hujan selalu membawa masalah bagi nelayan.


Soal-soal berkualitas lainnya dapat Anda dapatkan melalui pemesanan paket berikut ini. Soal-soal ini disusun dengan seksama dan menyesuaikan dengan level kemampuan anak-anak. Dalam setiap paketnya, sudah terdapat file yang siap pakai, dan juga bisa diedit. Ada juga paket yang menyediakan kunci jawaban dan bonus aplikasi analisis butir soal.

Paket Hemat

10rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Paket Mini

15rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Paket Lengkap

25rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Kesimpulan

Bentuk soal untuk penilaian hendaklah bukan hanya untuk nilai, tapi benar-benar mengukur kompetensi, pemahaman, dan daya pikir dari anak-anak.
Maka, sudah selayaknya soal-soal yang berbentuk hafalan mulai semakin dikurangi, dan diperbanyak soal-soal yang memang mengasah daya analisa. Semoga Anda terbantu. Jika ada pertanyaan, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar.

Minggu, 08 Juni 2025

Soal HOTS Penilaian IPAS Kelas IV - Gaya dan Manfaatnya

Soal Nomor 1

Berikut yang merupakan contoh pemanfaatan gaya magnet adalah … 
a. Alas sepatu yang beralur membuat kita tidak jatuh saat berjalan.
b. Benda-benda akan selalu tertahan di permukaan bumi.
c. Listrik dapat menyalakan benda-benda elektronik.
d. Jarum pada kompas dapat menunjukkan arah.

 

Soal Nomor 2 

Perhatikan pernyataan berikut ini! 

  1. Jenny mengendarai sepeda ke sekolah.
  2. Ayah mengampelas kayu.
  3. Ibu mengepel lantai.
  4. Marta menggosok-gosokkan balon kemudian mendekatkannya ke rambut.

Dari aktivitas tersebut, kegiatan yang memanfaatkan gaya otot dan gaya gesek secara bersamaan ditunjukkan oleh nomor … .

a. 1 dan 2 
b. 3 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 1, 2, 3, dan 4
 

Soal Nomor 3 

Perhatikan beberapa kejadian berikut ini!

  1. Menangkap bola yang bergerak.
  2. Memanaskan es hingga mencair.
  3. Menggenggam plastisin hingga memipih.
  4. Menjemur kerupuk hingga mengering.

Kejadian yang menunjukkan adanya penggunaan gaya adalah … .

a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3 
d. 3 dan 4

 

Soal Nomor 4 

Alasan sepeda lebih mudah berjalan di jalan beraspal dibandingkan dengan jalan berbatu karena … 
a. Gaya gesek yang bekerja pada ban sepeda lebih besar pada jalan beraspal.
b. Gaya gesek yang bekerja pada ban sepeda lebih kecil pada jalan berbatu.
c. Gaya gesek yang bekerja pada ban sepeda sama besar pada kedua jenis jalan.
d. Gaya gesek yang bekerja pada ban sepeda lebih kecil pada jalan beraspal.

 

Soal Nomor 5 

Bacalah penggalan kisah berikut ini!
Setiap pagi, Raka membantu ibunya menyapu halaman rumah. Ia menggerakkan sapu dan mendorong daun-daun kering ke dalam satu tumpukan. Setelah itu, ia mengangkat kantong sampah dan membawanya ke tempat sampah di depan rumah. Raka merasa bangga karena ia bisa membantu pekerjaan rumah dan membuat lingkungan menjadi bersih dan rapi.
Aktivitas Raka yang menunjukkan dia memanfaatkan gaya otot adalah …
a. Raka merapikan barang-barang di kamarnya.
b. Raka merasa bangga akan kekuatan fisiknya.
c. Raka mengangkat meja dan membawanya ke dapur.
d. Raka mengangkat kantong sampah ke tempat sampah.



Soal-soal berkualitas lainnya dapat Anda dapatkan melalui pemesanan paket berikut ini. Soal-soal ini disusun dengan seksama dan menyesuaikan dengan level kemampuan anak-anak. Dalam setiap paketnya, sudah terdapat file yang siap pakai, dan juga bisa diedit. Ada juga paket yang menyediakan kunci jawaban dan bonus aplikasi analisis butir soal.

Paket Hemat

10rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Paket Mini

15rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Paket Lengkap

25rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Kesimpulan

Bentuk soal untuk penilaian hendaklah bukan hanya untuk nilai, tapi benar-benar mengukur kompetensi, pemahaman, dan daya pikir dari anak-anak.
Maka, sudah selayaknya soal-soal yang berbentuk hafalan mulai semakin dikurangi, dan diperbanyak soal-soal yang memang mengasah daya analisa. Semoga Anda terbantu. Jika ada pertanyaan, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar.

Rabu, 04 Juni 2025

Soal HOTS Penilaian Pendidikan Pancasila Kelas IV - Hak dan Kewajiban

 

Apa itu Soal HOTS?

HOTS merupakan singkatan dari High Order Thinking Skill, yang secara bebas dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan ini lebih membuat seseorang mampu menganalisis, memprediksi, atau mengolah informasi dengan baik. Sedangkan soal HOTS memiliki arti yaitu soal yang membuat anak untuk berpikir tingkat tinggi. Bukan lagi melulu tentang hafalan. Lebih-lebih, anak harus paham tentang konsepnya.

Mengapa perlu soal HOTS?

Soal HOTS perlu sebagai sarana bagi anak untuk melatih daya pikirnya. Mengaitkan materi dengan informasi atau pengalamannya sehari-hari. Selain itu, juga sebagai sarana bagi guru untuk melihat sejauh mana kemampuan anak-anak dalam memproses sesuatu. Berikut contohnya:

 

Soal Nomor 1

Kita berhak untuk menonton televisi di rumah. Namun, Ibu mengingatkan bahwa kita memiliki kewajiban untuk menghemat energi. Tindakan kita sebaiknya adalah … .
a. Menonton televisi satu minggu sekali agar tidak rusak.
b. Meminta semua orang untuk tidak menonton televisi.
c. Mematikan televisi setelah selesai menonton.
d. Membiarkan televisi menyala sepanjang hari. 

 

Soal Nomor 2 

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!
1) Merawat buku yang dipinjam agar tidak rusak.
2) Mengembalikan buku sesuai dengan aturan di perpustakaan.
3) Meminjamkan buku dari sekolah ke teman yang lain.
4) Membeli buku yang sudah dipinjam di sekolah. 
Kewajiban yang harus dilakukan saat kita meminjam buku di perpustakaan adalah … .
a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 3 dan 4 

 

Soal Nomor 3

Adik gemar menggambar. Adik sering menggambar di tembok kamarnya. Tindakan kita agar adik berhenti mengotori tembok adalah …. .
a. Meminta ibu membelikan pensil warna untuk adik.
b. Meminta adik menggambar di tembok belakang rumah.
c. Membelikan buku gambar dengan sisa jajan kita.
d. Meminta adik menggambar di buku catatan kita yang masih kosong. 

 

Soal Nomor 4

Saat lelah bermain di taman bermain, kamu ingin beristirahat di kursi taman. Namun, kursi itu dipenuhi tumpukan sampah plastik. Kewajiban yang harus kamu lakukan adalah … .
a. Menginjak tumpukan sampah di atas kursi.
b. Membuang sampah di atas kursi agar bersih.
c. Menegur pengunjung taman yang ingin duduk di kursi.
d. Menegur petugas kebersihan taman karena tidak membersihkan kursi.

 

Soal Nomor 5

Saat sedang mengerjakan tugas, temannya mengajak Doni untuk bermain. Tindakan Doni sebaiknya adalah … .
a. Meminta kakak untuk mengerjakan PR milikinya agar dapat segera bermain.
b. Mengerjakan PR terlebih dahulu sebelum bermain dengan teman.
c. Tidak mau masuk sekolah karena malas mengerjakan PR.
d. Melihat PR miliki teman saat berada di sekolah.


Soal-soal berkualitas lainnya dapat Anda dapatkan melalui pemesanan paket berikut ini. Soal-soal ini disusun dengan seksama dan menyesuaikan dengan level kemampuan anak-anak. Dalam setiap paketnya, sudah terdapat file yang siap pakai, dan juga bisa diedit. Ada juga paket yang menyediakan kunci jawaban dan bonus aplikasi analisis butir soal.

Paket Hemat

10rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Paket Mini

15rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Paket Lengkap

25rb

  • 25 Butir Soal
  • File PDF
  • File Doc (Editable)
  • Kunci Jawaban
  • Analisis Soal

Kesimpulan

Bentuk soal untuk penilaian hendaklah bukan hanya untuk nilai, tapi benar-benar mengukur kompetensi, pemahaman, dan daya pikir dari anak-anak.

Maka, sudah selayaknya soal-soal yang berbentuk hafalan mulai semakin dikurangi, dan diperbanyak soal-soal yang memang mengasah daya analisa. Semoga Anda terbantu. Jika ada pertanyaan, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar.

Rabu, 21 Mei 2025

Rantai Angka, Fun Learning untuk Pembelajaran Matematika

Matematika sering kali menjadi sebuah momok bagi anak-anak. Baru dengar kata “matematika” saja, mereka sudah seperti kehilangan tenaga. Padahal, matematika juga sungguh berguna bagi kehidupan mereka. Terlebih, dalam hal melatih logika dan menghitung angka-angka. Tak dapat dipungkiri, hal itu sedikit banyak merupakan pengaruh dari pembelajaran di kelas yang hanya mengajarkan rumus-rumus dan angka.


Namun, apa jadinya jika matematika kita kemas dalam bentuk yang menyenangkan? Dengan permainan, misalnya. Tentunya, anak-anak pasti lebih senang dan akan mengubah mindset mereka tentang matematika, dari matematika yang “mematikan” menjadi matematika yang menyenangkan.
 

Baca Juga: Pesawat Kertas sebagai Media Fun Learning Gaya dan Pengaruhnya

Kali ini, saya akan membagikan media permainan fun learning matematika dengan materi faktor dan perkalian. Media ini saya gunakan untuk mengajar tentang Faktor. 


Permainan Rantai Angka

Permainan ini dapat dimainkan oleh 2-4 anak. Dalam pembelajaran di kelas, Bapak/Ibu bisa membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok. Jadi, Bapak/Ibu dapat mencetak lembar permainan ini sesuai jumlah kelompok.



Baca Juga: Permainan Ular Tangga sebagai Media Fun Learning Perkalian

Cara Bermain

1. Pemain pertama memilih angka genap di bawah 50 dan mencoretnya.
Untuk lebih seru, anak-anak dapat memilih urutan pemain dengan hompimpa atau dengan cara diundi. Selanjutnya, anak yang terpilih berhak untuk memilih 1 angka genap kurang dari 50 dan mencoretnya. Misal, angka 42.
 

2. Pemain kedua memilih nomor untuk dicoret. Angka tersebut harus merupakan faktor atau perkalian dari angka pertama.
Jika tadi anak pertama telah mencoret angka 42, maka anak kedua harus mencari angka yang merupakan faktor dari 42. Salah satu faktor 42 yaitu 7 (42 : 7 = 6). Jadi, anak kedua memilih angka 7.
 

3. Pemain terus bergantian mencoret angka, pastikan setiap angka merupakan faktor atau perkalian dari angka sebelumnya.
Pemain kedua telah mencoret angka 7. Jadi, pemain ketiga harus mencari angka yang merupakan faktor atau perkalian dari 7. Agar dapat terus bermain, hal yang paling memungkinkan dilakukan pemain ketiga adalah mencari hasil dari perkalian 7, yaitu 14 (7 x 2 = 14).
 

4. Pemain yang tidak dapat mencoret nomor lain dalam rantai akan kalah.
Pemain yang tidak dapat menemukan nomor lain untuk dicoret, maka sudah tidak diperbolehkan main. Pemain lain mendapatkan kesempatan untuk meneruskan giliran.
 

Menyenangkan bukan? Anak-anak pasti antusias sekali dalam bermain.

Meski pun mereka harus menghitung, mereka tak akan merasa keberatan. Karena dalam konsep mereka, saat ini mereka sedang bermain, bukan belajar. 


Semoga sharing ini dapat membantu Bapak/Ibu guru dalam membuat kelas yang menyenangkan. Jika ada pertanyaan, kesulitan, atau saran, silakan ketik di kolom komentar atau bisa menghubungi saya melalui Kontak.


Permainan Ular Tangga sebagai Media Fun Learning Perkalian

Metode menghafal memang menjadi salah satu metode yang sering kita pakai dalam perkalian. Kadang, anak-anak sampai harus dibedeki (bahasa Jawa, yang artinya tanya jawab), agar anak-anak hafal. Tetapi cukupkah itu efektif?

Saya beberapa tahun memakai metode itu. Tapi ternyata, efeknya tidak terlalu signifikan. Hal itu karena mereka menghafal hanya saat dibutuhkan. Tak jarang, ada anak-anak yang memang kesulitan menghafal. Sehingga ketika bertemu dengan perkalian, mereka tetap saja mengalami kesulitan.

Lalu apa yang saya lakukan? Saya mencoba menggunakan fun learning untuk pembelajaran perkalian, yaitu menggunakan permainan ular tangga sebagai media perkalian. Tapi bedanya, di tiap kotaknya terdapat perkalian yang harus dijawab oleh anak-anak.

Papan permainan ular tangga perkalian


Cara Bermain Ular Tangga Perkalian

1. Anak melempar dadu
Untuk menentukan urutan giliran, anak-anak bisa diajak untuk hompimpa atau dengan undian. Lalu secara bergantian mereka melempar dadu.

2. Melangkah sesuai dengan mata dadu yang keluar
Setelah mata dadu keluar, anak-anak menggerakkan pion-nya sesuai jumlah mata dadu. 

3. Menjawab perkalian
Sebelum meletakkan pion-nya pada kotak, pemain harus menjawab perkalian yang ada pada kotak tersebut. Jika berhasil menjawab, dia berhak untuk menempati kotak tersebut. Jika salah, dia harus kembali ke kotak sebelumnya. Secara bertahap, guru dapat menambah levelnya dengan memberikan waktu dalam menjawab. Sehingga, mereka harus terbiasa menghitung cepat dan “terpaksa” harus pandai menghafal.

4. Naik jika dapat tangga, turun saat dapat ekor ular
Jika pemain mendapatkan kotak bertangga, maka dia berhak untuk naik. Kompensasinya, dia harus menjawab 2 perkalian. Perkalian pertama yang ada di dasar tangga, dan perkalian kedua yang ada di ujung tangga. Jika salah, maka dia harus kembali ke titik sebelum melangkah.
Jika pemain melangkah dan mendapatkan ekor, maka tidak perlu menjawab perkalian yang ada, tetapi langsung turun. 

5. Pemain yang pertama sampai ke piala, dia pemenangnya.

Baca Juga: Pesawat Kertas sebagai Media Fun Learning Gaya dan Pengaruhnya

Kesan Anak-anak

Anak-anak sedang bermain ular tangga perkalian | Dok. Pribadi

Ketika bermain, saya mencoba bertanya kepada anak-anak tentang kesan mereka. Semua anak menjawab bahwa ini adalah matematika terenak yang mereka rasakan. Tidak terlalu pusing-pusing berpikir (padahal mereka juga tetap berpikir untuk perkalian). Mungkin hal itu karena mereka tidak merasa bahwa mereka sedang belajar. Dalam pikiran mereka, mereka sedang bermain.
Itulah keuntungan dari fun learning. Anak-anak bisa tetap belajar tapi dengan perasaan senang. 
Mereka tidak bosan-bosannya bermain ular tangga ini. Selain itu, saya juga melihat bahwa kemampuan perkalian mereka sedikit demi sedikit juga mulai meningkat. Hal itu terlihat dari semakin meningkatnya kecepatan mereka dalam menjawab perkalian yang ada pada kotak tersebut. Menyenangkan bukan?
 

Penutup

Demikian sharing saya tentang pemainan ular tangga sebagai media fun learning perkalian. Semoga bermanfaat. Bagi Bapak/Ibu guru yang berminat untuk menggunakannya juga dalam pembelajaran di kelas, dapat mengunduh papan permainannya di tautan yang saya bagikan berikut ini. Jika ada pertanyaan, usul atau saran, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar. Selamat berkarya.

Peringatan:
Dilarang untuk menghapus credit yang ada di dalam media pembelajaran yang telah saya bagikan.

Permainan Maze Sebagai Fun Learning Pembelajaran KPK

Bentuk pembelajaran dan soal penilaian membawa dampak psikologis pada anak-anak. Ketika soal-soal itu hanya berupa deskripsi kalimat, maka sudah dipastikan anak akan bosan. Apalagi kalau soal tersebut adalah soal matematika. Argghh, pasti sudah langsung badmood anak-anak. Lalu bagaimana membuat anak-anak bisa tetap enjoy dalam mengerjakan soal? 

Sebagai seorang guru, sudah selayaknya kita bisa berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik. Kita bisa juga memakai permainan-permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak. Pada kasus ini,  saya menggunakan permainan “maze” (labirin) sebagai media pembelajaran dan penerapan soal untuk penilaian. Permainan ini saya kolaborasikan untuk pembelajaran KPK atau Kelipatan Persekutuan Terkecil. Bagaimana bentuk dan cara mainnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Pesawat Kertas sebagai Media Fun Learning Gaya dan Pengaruhnya

Labirin KPK

Tak jauh beda dengan permainan labirin pada umumnya, media pembelajaran ini saya adaptasi dan saya pakai untuk pembelajaran KPK. Saya menggunakan kotak-kotak yang saling terhubung. Anak-anak diberikan tugas untuk menemukan jalan yang benar dengan menjawab soal-soal yang ada pada labirin. Untuk menjawabnya, tentunya mereka harus paham konsep kelipatan dan KPK, sehingga permainan ini merupakan salah satu bentuk penerapan dalam pembelajaran materi kelipatan dan KPK.
 
Fun learning pembelajaran matematika
Papan labirin untuk pembelajaran KPK

Cara Bermain

1. Mengerjakan soal yang ada di kotak
Anak-anak diminta untuk menghitung soal-soal yang ada pada kotak. Tak hanya menghitung, mereka harus bisa memahami dan menganalisis soal yang ada untuk dapat menemukan jalan menuju kotak yang selanjutnya.

Baca Juga: Permainan Ular Tangga sebagai Media Fun Learning Perkalian
2. Memilih jawaban yang benar pada “jalan labirin”
Setelah berhasil menemukan jawabannya, anak-anak diminta untuk membuat tanda berupa lingkaran atau garis pada angka yang tepat. Kemudian, melanjutkan ke kotak selanjutnya.

3. Selesai sampai pintu “Keluar”
Anak yang selesai mengerjakan berarti telah menyelesaikan sampai ke pintu keluar. Hanya saja, kita perlu melihat jawaban anak-anak. Apakah jalannya sudah benar, atau masih mereka berhasil tapi lewat jalan yang lain.

Variasi Permainan

Jika dirasa kurang menantang, anak-anak diminta untuk berlomba. Di lomba ini, siapa yang menyelesaikan labirin dengan cepat dan benar, dialah pemenangnya. Bisa juga menggunakan waktu agar mereka lebih tertantang dalam mengerjakan. Jangan lupa, karena dibuat lomba, maka harus ada apresiasinya.
 
Fun learning pembelajaran KPK matematika
Anak sedang mengerjakan labirin KPK | Doc. Pribadi

Kesimpulan

Ada banyak hal yang sebenarnya dapat kita gunakan sebagai media pembelajaran. Mungkin selama ini kita terlalu konvensional dengan media yang sudah ada, apalagi saat penilaian. Sebagian besar guru pasti masih menggunakan format yang konvensional dan formal seperti pada umumnya.
 
Padahal, dengan model semacam ini, kita juga tetap bisa menilai pemahaman anak juga. Selain itu, anak juga tidak merasa terbebani karena soal yang diberikan berbentuk teka-teki seperti ini.

Ketika ini saya terapkan dalam pembelajaran saya, anak-anak merasa senang dan enjoy dalam mengerjakan. Sesekali mereka memang menggaruk-garuk kepala mereka karena kesulitan dalam menemukan jawaban. Tetapi bukan berarti mereka menyerah. Mereka tetap melangkah. 

Baca Juga: Rantai Angka, Fun Learning untuk Pembelajaran Matematika

Penutup

Demikian sharing saya tentang permainan maze sebagai fun learning pembelajaran KPK. Semoga bermanfaat. Bagi Bapak/Ibu guru yang berminat untuk menggunakannya juga dalam pembelajaran di kelas, dapat mengunduh papan permainannya di tautan yang saya bagikan berikut ini. Jika ada pertanyaan, usul atau saran, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar. Selamat berkarya.

Peringatan:
Dilarang untuk menghapus credit yang ada di dalam media pembelajaran yang telah saya bagikan.